Pernah gak sih tiba-tiba uang tabungan kita terpotong sejumlah tertentu, padahal bukan biaya admin ataupun pajak? Atau, pernah ga tiba-tiba muncul biaya di tagihan credit card kita setiap bulan?
Kalo YA, bisa jadi kamu uda kena jebakan betmen oknum bank lho.
Nah, pada postingan kali ini aku mau bahas salah satu bank besar di Indonesia, yang punya 'Jebakan' yang bisa bikin duit tabungan kita terpotong terus setiap bulan.
DISCLAIMER
Aku buat postingan ini karena mertuaku sendiri yang kena, so ini real ya bukannya mengada-ada / sengaja jelekin salah satu bank tanpa bukti. Aku harap dengan postingku kali ini, kalian semua bisa lebih waspada, dan juga terutama buat ortu kalian jangan lupa dikasih tau juga ya.
Bank yang aku bahas disini adalah BANK M, setauku bank ini salah satu bank besar juga selain B*A. Mertuaku sendiri sudah lama menjadi nasabah bank ini karena beliau tau nya dari BANK M ini bisa autodebet BPJS. Seiring berjalannya waktu, mertua cerita kalo setiap bulan, di rekeningnya kena potongan sejumlah 250rb-an per bulan, katanya itu ASUransi. Ntah bagaimana akhirnya kena lah mertuaku potongan untuk ASUransi tersebut.
10 bulan semenjak terkena ASUransi yang pertama, ternyata mertua dapat telepon lagi. Kali ini sama ya, lagi-lagi nawarin ASUransi dan jumlahnya fantastic baby, 1.8juta per bulan. Mertua sih cerita ke aku dan suami kalo dia ga merasa setuju ikut asuransi, beliau cuma menanggapi ocehan marketingnya "iya". Mungkin maksud mertuaku jawab "iya" itu "iya ngerti" sama penjelasan si marketing ya, biasa dijawab begitu biar cepet kelar teleponnya, mengingat jam telp selalu di jam kerja, jam repot. Eh tapi rupanya kata-kata "iya" ini dianggapnya mertuaku MAU ikut si ASUransi.
Mertuaku sendiri baru tau ada pendebetan setelah 2 bulan berlalu, yang artinya sudah ada 2x pendebetan sebesar @1.8jt. Pendebetan dilakukan setiap tgl 16 per bulan, so pada tanggal 14 Agustus 2019 Mertua sudah laporan ke bank M perihal masalah ini. Berikut runtutannya:
14 Agustus 2019
Mertua pergi ke kantor cabang BANK M untuk mengurus pemberhentian ASUransi 1.8juta karena memang jumlah ini memberatkan buat mertua. Dari pihak BANK M cabang pare mengatakan bahwa masih bisa diusahakan, bisa diberhentikan dan dana dikembalikan. Lantas mertua pulang lagi kerumah sembari menunggu kabar lebih lanjut.
17 Agustus 2019
Aku dan suami main ke rumah mertua, dan kami baru tau cerita mertua "terjebak" ASUransi BANK M. Langsung aku ada pikiran, "ma, kok ga dikosongin dulu aja sisa duitnya di bank ma, biar ga bs kedebet?". Akhirnya aku, suami, dan mertua ke ATM BANK M untuk cek. Benar saja, ternyata sudah ada pendebetan lagi sebesar 1.8juta per tanggal 16 Agustus 2019. Cuma saja saat itu mertua bilang jangan dikosongkan dulu uangnya, masih mau ke cabangnya dulu buat konfirmasi ke CS yang menjanjikan bahwa pendebetan bisa diberhentikan dan dikembalikan, selain itu, masih ada pendebetan BPJS di bank tersebut.
19-24 Agustus 2019
Antara tanggal ini, mertua pergi ke cabang bank M untuk keperluan konfirmasi dan mengurus supaya pendebetan BPJS diberhentikan. Ternyata jawaban dari CS bank M bilang kalo mau stop debet BPJS otomatis harus laporan dulu ke kantor BPJS (intinya RIBET).
Oh iya, diantara tanggal ini mertua juga dikasih tau kalau pendebetan ASUransi yang sudah terjadi, tidak bisa dibatalkan dan dana tidak bisa kembali. Mertua sakit hati, akhirnya uang di rekening bank M diambil semua alias dikosongkan.
Aku yang tau ini nyesek banget, kasihan lho orang udah pensiun, ngumpulin duit nya sedikit demi sedikit, eh ada Setan marketing ASUransi yang bikin jebakan betmen pula. Total kehilangan uang sebesar 3x 1.8juta = 5.400.000 belum termasuk uang di ASUransi sebelumnya sebesar 258.000 yang sudah jalan 10bulan. Total uang hilang yang kelihatan mata hampir 8.000.000 gila gak.
Ini salah satu alesan kenapa aku jadi sensi berat kalau bahasannya orang nawarin ASUransi. Ya meskipun ada sih yang nawarin asuransi nya ga maksa, cuma kayak sudah melekat dalam hati, aku kurang suka sama apa-apa yang ASUransi. Maaf yaa buat temen-temen yang marketing ASUransi..
Btw, aku ga mau kalian semua jadi korban kayak mertuaku. So ini beberapa tips yang bisa aku kasih buat kalian untuk menghindari JEBAKAN ASURANSI bank ini:
1. Pilih aman, setahuku Bank B*A yang ga ada telepon-telepon gaje penuh jebakan (kalo kita nasabah nabung biasa ya, bukan nasabah credit card), meski memang biaya adminnya kerasa mahal. Maaf bukan maksud ngiklan ya, cuma emang kenyataan gitu. Pakai bank M ini kukira bank gede, ga bakal mainin nasabah, gataunya? Marketingnya sering nelpon di jam kerja, menebar JEBAKAN ASURANSI. Aku udah ngalamin sendiri ya ditelponin gini, makanya berani nulis disini.
2. Kalo dapat telpon dari 021-xxx dan fix dari bank, LANGSUNG WASPADA. Kalo udah ngomongin bahas-bahas ASUransi, lebih baik langsung tolak (kecuali kalian memang berniat ikut ASUransi. Tapi kurasa kalo niat ikut ASUransi mending ikutan yang jelas aja, yang udah nama, bukan yang dari bank gini GAJE soalnya). Kudu tegas kudu yakin jangan takut. Marketing juga ga bisa apa-apa kalo kita nolak tegas kok.
3. Biasanya saat kita menolak, si marketing akan terus paksa kita dengan bahasa yang sedemikian rupa yang bisa bikin kita somehow bilang "YA" (dan pada akhirnya kena jebakan betmen). So kalo aku, cukup 1x tolak, dan kalau marketingnya masih ngoceh, biasa langsung kumatikan. Harus tega men, daripada duit melayang gajelas.
4. Kasih tau ortu kalian supaya waspada, biasanya ortu kita kan sudah menurun konsentrasinya, jadi kemungkinan kena jebakan betmen ini lebih besar.
5. Instal True Caller! Ini berguna banget menurutku, kalo ada yang telpon apalagi telpon marketing bank, langsung keluar namanya. So begitu tau yang nongol namanya "marketing bank" langsung autoreject. (aku bakal bahas aplikasi ini di post lain, tolong baca dulu sebelum install ya!)
Aku rasa itu aja tips yang bisa kubagi buat kalian. Jangan lupa sampaikan ke kerabat dekat ya kalau harus waspada, karena ini menyangkut uang yang jumlahnya tidak sedikit.
Semoga infonya membantu ya..
xoxo,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar