✿ Heartfosca ✿: [INFO] Modus menguras uang dengan menjual barang

Laman

Sabtu, 15 Juli 2017

[INFO] Modus menguras uang dengan menjual barang

Hello teman,
siang tadi saya dan ibu saya pergi belanja ke salah satu pusat perbelanjaan di kediri, dan mendapati salah satu modus yang pernah kerabat kami alami beberapa tahun silam. Oleh karena itu saya jadi ingat kembali dan merasa perlu untuk share kepada kalian semua.

Seperti kita tau sendiri, para sales/marketing hampir seluruhnya menggunakan bahasa yang manis banget, walau kenyataannya ada kecut-kecutnya yang tidak diceritakan ke kita apabila mempromosikan suatu produk, sama halnya dengan sales OXA Ceramic Hot Plate ini.
selebaran ASLI salah satu sales di ketos kediri
Awalnya ketika saya dan ibu saya berjalan menuju tempat duduk, karena kami barusaja beli ice cream. Kebetulan saya sudah jalan terlebih dahulu, soalnya mau nge-cup tempat duduk (hehehe..), ibu saya yang tertinggal langsung didekati oleh mas-mas SALES dari OXA Ceramic Hot Plate ini, berikut kira-kira obrolan ibu saya dengan mas salesnya:
SALES 1: Ibu mari bu mampir
IBU: apa ini? jual kue ya?
SALES 1: Kita jual kompor listrik bu, wat nya cuma 220 harganya cuma 5.000.000 sajaa. Ini ibu dapat voucher bu, coba digosok ya dapat berapa.. ayo duduk dulu bu..
(Ibu saya duduk)
SALES 1: (gosok kertas voucher) Waah selamat ya bu
IBU: (ga ngomong apa-apa tapi udah nengok tulisan di vouchernya 1.500.000)
SALES 2: Wah ibu dapat voucher 1.500.000 bu ya, diliat ya bu ini bukan 150.000 lho, 0 nya 5 lho ini.
SALES 1: Jadi ini vouchernya masa berlakunya 1 bulan bu, kompor yang tadinya harga 5.000.000 dipotong voucher 1.500.000 jadi tinggal 3.500.000 bu
IBU: Oo iya mas, saya pikir-pikir dulu ya, vouchernya bisa dipakai 1 bln kan, jadi kalau saya jadi beli saya kan bisa kembali lagi.
SALES 1: Oh bu, kita juga ada kerjasama dengan bank-bank lho bu, bisa gosok yang dikertas ini (nyodorin kertas yang ada bagian untuk digosoknya itu lho), coba bu lihat kartu atmnya bu
IBU: (keluarin dompet nunjukin kartu-kartunya)
SALES 2: Coba ya bu saya cek, wah ini bu ada bu, berlaku suvenir tambahan ini bu kalau pakai kartu ini, saya gosok ya buu (gosok kertasnya, ada tulisan "VIP")
SALES 1: Wah ibu Hoki lho bu, biasanya orang cuma dapat 1 suvenir, ibu dapat yang VIP lhoo bisa dapat 3 suvenir sekaligus. (fyi suvenirnya panci sama apa lg gt)
IBU: ooo iya mas saya pulang dulu saja ya, tak pikir-pikir dulu
SALES 1: Lho bu, apa ga rugi buu ga diambil ini? Hangus lho bu hadiahnya kalo ga diambil..
IBU: Enggak mas saya pulang aja dulu saya pikir-pikir dirumah
SALES 1: Kompornya bagus lho bu, ini bu liat gelasnya ga hitam sama sekali kan abis kena kompornya?
IBU: Ya mesti ga hitam mas, kan kompor listrik
SALES 2: Iya buu ibu ini hoki lho.. kalau ibu beli kompor, sudah dapat potongan harga 1.500.000 dapat suvenir VIP juga lho bu, apa gak sayang bu?
IBU: Enggak mas, di tabungan saya ga ada duitnya saya bayar pake apaa? Sudah saya pulang dulu saya pikir-pikir ya
* Lalu ibu saya berlalu dan cerita seperti yang saya tulis diatas.. *

Modus seperti ini bermain di sisi psikologis kita sebagai pembeli. Beberapa cara yang mereka lakukan antara lain:
- Memberi Reward / diskon / potongan harga
Dari percakapan Ibu saya dengan si sales, terlihat jelas jika di awal si sales sudah menawarkan reward berupa voucher potongan harga. Sebagian besar dari kita tentu lebih mudah gelap mata untuk berbelanja jika melihat ada promosi reward semacam "beli 2 gratis 1 / discount 50%" kan?
Selain itu masih ada suvenir tambahan juga untuk menarik minat calon pembeli.
- Menguasai suasana dan menggunakan teknik Gendam
Beberapa teknik gendam yang biasanya dipakai sales agar mudah menjual produknya: Membuat calon pembeli dalam keadaan kosong pikiran atau disuruh cepat mengambil keputusan, sehingga logika si calon pembeli melemah dan menuruti kemauan sales.

Sebagai tambahan informasi (karena berkaitan), kalian bisa dengan mudah kena gendam jika:
- Pikiran Kosong
- Terkena Shock Induction (contohnya: ditepuk pundak, dikejutkan dari belakang)
- Sedang mengantuk
- Rasa Panik
- Selalu bersama teman/kerabat saat di keramaian (Jangan sendirian di tempat ramai)
- Kesadaran Menurun
(sumber : https://www.tips-cewek.com/91/cara-mencegah-terkena-hipnotis-atau-gendam.html)

Maaf kalau tulisan saya masih berantakan yah teman, saya cuma ingin share info supaya kalian semua ga terjerumus rayuan maut para sales. Jika kalian ada masukan tentang tulisan saya, langsung tinggalkan pesan ya ^_^

xoxo,
Helen~

1 komentar:

  1. Thank you buat sharing nya, sangat membantu.
    Penipuan ini sepertinya sudah nasional, dengan banyak perusahaan fiktif dibaliknya, dan sulit diringkus (antara korban yang sudah lelah melapor atau kurangnya tanggapan / bantuan dari pihak yang bisa membantu mengurangi modus ini di Indonesia). Di Jakarta juga banyak tersebar di mall-mall dan supermarket (Hypermart, Carrefour), modusnya sama dengan membuat korban seolah-olah beruntung sekali (potongan 1.5 juta, undian Special VIP dapat 3 barang ekstra, dan contoh invoice dari pembeli lain yang kemungkinan besar adalah fiktif, karena tanggal invoice tidak diisi, hanya bulan dan tahun) dan hanya bisa dipakai saat itu juga kupon undiannya (mempermainkan efek psikologis korban). Saya dan rekan kebetulan melihat produk utamanya SAG-0105 Light Stove Kompor Halogen dengan CV Star Abadi (yang menaungi beberapa brand kompor Shiga, Oxa, dan Onyx yang diulas di website lain dan berkedok penipuan) yang alamatnya berpindah-pindah, staff menawarkan promo bank BCA yang tidak jelas kartu debit atau kredit (dimana kalau diselidiki lebih lanjut, tidak ada afiliasi dengan BCA), meminta menunjukkan kartu ATM / kartu kredit, dan KTP juga. Bahkan omongan staff yang satu dan lainnya tidak sinkron/konsisten saat penjelasan produk & garansi di booth. Beberapa ketidakkonsistenannya terkait produk yang ditawarkan (Kompor listrik Oxa/Shiga/Onyx SAG-0105): Produk dibilang konsumsi daya rendah hanya 350 Watt konstan, tapi di box produk dan user manualnya tertulis Starting Power (daya mulai dari), sehingga bukan daya rendah. Bahkan box nya pun tidak professional, spesifikasi produk berupa tempelan di dalam box lama. Produk dibilang dari Korea tapi tidak ada tanda-tanda buatan mana (sepertinya rebranding dari barang buatan China dan dipasarkan seolah-olah impor dari negara lain, Onyx: Korea; Shiga & Oxa: Jepang), kartu garansi yang berstandar ganda, ada tertulis satu tahun, tapi staff mengisi lima tahun. Semoga informasi ini berguna agar tidak ada korban penipuan serupa berikutnya.

    BalasHapus